Jelang malam tahun baru, para penjual jagung pun tampak menjamur. Tidak
hanya di sejumlah pasar tradisional, para penjual jagung menyebar di sepanjang
jalan di pemukiman penduduk.
Pemandangan ini tampak di Jalan Dewi Sartika Depok. Tak jarang para
pedagang yang semula tidak menjual jagung, beralih menjadi penjual jagung
dadakan.
Hal ini dilakukan Dedi (33), pria yang berjualan jagung di jalan sejajar
Rel Dewi Sartika Depok ini rutin tiap tahun menjajakan jagung manis. “Biasanya
lebih untung jual jagung di malam tahun baru, karena banyak yang cari”.
Pria yang biasanya menjual sayur mayur di Pasar Kemiri, melego jagung Rp
1.500 per buah. Dia menyiapkan 1 ton 2 kuintal jagung yang dipasok dari daerah
Bogor Jawa Barat. “Mudah-mudahan enggak hujan, biar abis semuanya,” harap Dedi.
Hal serupa dilakukan oleh Abdulah (60), pedagang jagung yang membuka
lapaknya di depan Carefour Dewi Sartika. “Biasanya babeh jualan perabotan rumah
tangga, buat hari ini jualan jagung. Biasanya ramai kalo tiap malam tahun
baru,” ujar Abdulah.
Abdulah menambahkan, ia menjual jagung dengan harga Rp 1.500 per buah yang
disatukan di kantong plastik berisi 10 buah. “Kalau milih harganya beda, jadi
Rp 20.000,” tambahnya. Ia menyiapkan 2 kuintal jagung untuk dijualnya hari ini.
Sementara, jagung yang masuk ke perumahan dan pemukiman penduduk, harganya
sudah merangkak naik. Seperti Mulyono, pria yang sehari-hari berjualan tempe
melego jagung per 10 buah dengan harga Rp 20.000.
“Karena sudah dibersihkan mas, tinggal bakar aja,” ungkap mulyono, pedagang
jagung yang membuka lapak di Perumnas Depok 1.